Cara Mencegah Hipotermia















Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C. Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.

Gejala hipotermia ringan adalah penderita berbicara melantur, kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas. Pada penderita hipotermia moderat, detak jantung dan respirasi melemah hingga mencapai hanya 3-4 kali bernapas dalam satu menit. Pada penderita hipotermia parah, pasien tidak sadar diri, badan menjadi sangat kaku, pupil mengalami dilatasi, terjadi hipotensi akut, dan pernapasan sangat lambat hingga tidak kentara (kelihatan).
Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti tubuh dibawah 35°C (95°F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh.

Berikut Ini Beberapa Cara Mencegah Hipotermia


Cara mencegah Hipotermia ini sangat diperlukan dalam kegiatan pendakian gunung. Mendaki gunung memang memerlukan kesiapan fisik, mental, peralatan, pengetahuan dan perbekalan yang menunjang kegiatan tersebut. Dan banyak musibah yang terjadi karena kekurangan hal - hal tersebut. Atau bisa juga karena minimnya pengetahuan tentang survival sehingga Hipotermia bisa melanda.

Yang terpenting dalam kegiatan mendaki gunung atau kegiatan di luar ( outdoor activity ) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hipotermia, bagimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan apabila mulai merasakan kedinginan.


  1. Usahakan apabila mendaki gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah oleh keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyester / spandex / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang masih bisa ganti kaos, tetapi di gunung yang sering hujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Mengeringkan menggunakan api unggun, sebaiknya jangan. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tetapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tetapi basah semua.
  2. Membawa bekal yang cukup untuk mendaki gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster ( seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi yang baik. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun - daunan yang kita kenali bisa dimakan apabila mendesak.
  3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau mempunyai baju dan jaket tahan air ( gore-tex based ) juga bisa ( tetapi ini mahal di harga ). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki membawa ekstra jika perlu.
  4. Kalau berjalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. Handphone terkadang kurang efektif karena tidak adanya sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.
  5. angan paksakan berjalan terus apabila kelelahan. Berhenti, pasang tenda dan membuat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap berjalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh menjadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.
  6. Membawa selimut darurat ( emergency blanket or space blanket ). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200 gr. Ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.
  7. Penghangat tubuh sementara ( body warmer ). Ini semacam plester tubuh apabila kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju ( ski, ice climbing, mountaineering ) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk.