Fun Rafting In Lawe Mamas Rivers

Jak Sabe Wo Siat, Duk Siat, Eh Siat, Jak Loem.

Explore The Nasi Island

Jak Sabe Wo Siat, Duk Siat, Eh Siat, Jak Loem.

Seunerah River

Jak Sabe Wo Siat, Duk Siat, Eh Siat, Jak Loem.

Explore The Wild

Jak Sabe Wo Siat, Duk Siat, Eh Siat, Jak Loem.

This Is Mountain Seulawah Agam

Jak Sabe Wo Siat, Duk Siat, Eh Siat, Jak Loem.

Weh Island or Sabang

Selasa, 28 Mei 2013 1 komentar

Peta Pulau WEH
Pulau kecil yang cantik ini berada di lepas pantai utara Banda Aceh. Kota Sabang terdapat di Pulau Weh atau sering juga disebut dengan Pulau Sabang yang memiliki beberapa lokasi pantai indah dihiasi dengan nyiur melambai. Selain itu pulau ini memiliki lokasi penyelaman dan snorkeling yang menarik dan juga kawasan hutan terletak di bagian tengah pulau. Jalan lingkar pulau yang mulus telah dibangun di pulau ini sehingga memungkinkan wisatawan mengunjungi lokasi wisata alam dengan segala keindahan dan keunikannya. Sebagian besar penduduk Pulau Weh yang berjumlah 24.000 jiwa tinggal di Kota Sabang yang merupakan kota terbesar di pulau ini. Di masa lalu, Sabang menjadi tempat persinggahan kapal-kapal besar dan merupakan depot batubara maupun sumber air bagi kapal uap yang melintasi kawasan ini, namun setelah munculnya mesin disel usai Perang Dunia ke-2 maka peranan batu bara sebagai sumber energi bagi kapal laut mulai ditinggalkan dan Sabang menjadi kota yang sepi. Pada tahun 1970-an, pemerintah menetapkan Sabang sebagai salah satu pelabuhan bebas bea (free trade zone) di Indonesia dan hal ini sempat membuka kegiatan di Sabang menjadi marak kembali. Namun pada tahun 1986 status Sabang sebagai pelabuhan bebas bea dihapuskan dan kota ini kembali menjadi kota nelayan. Satu-satunya kegiatan ekonomi, selain penangkapan ikan(nelayan), yang terdapat di Pulau Weh adalah kerajinan perabotan dari rotan. Pantai yang paling indah di Pulau Weh terdapat di dua lokasi yaitu di Gapang dan Iboih. Di kedua tempat ini terdapat banyak penyewaan peralatan untuk kegiatan menyelam dan snorkeling yang sangat disukai turis mancanegara. Di Gapang dan Iboih juga terdapat sejumlah penginapan (cottage).
Pulau Weh Tampak Dari Atas Kapal Penyebrangan
Pulau Weh berlokasi di Barat daya pulau Sumatra, Indonesia dengan titik Koordinat 5.82° LU 95.28° BT.
Pulau Weh (atau We) adalah pulau vulkanik kecil, pulau ini pernah terhubung dengan Pulau Sumatra, namun
kemudian terpisah oleh laut setelah meletusnya gunung berapi terakhir kali pada zaman Pleistosen. Pulau ini terletak di Laut Andaman. Kota terbesar di Pulau Weh, Sabang, adalah kota yang terletak paling barat
di Indonesia.

Pulau yang terbentang sepanjang 15 kilometer (10 mil) di ujung paling utara dari Sumatra,
merupakan pulau kecil dengan luas 156,3 km², tetapi memiliki banyak pegunungan. Puncak tertinggi pulau ini adalah sebuah gunung berapi fumarolik dengan tinggi 617 meter (2024 kaki). Letusan
terakhir gunung ini diperkirakan terjadi pada zaman Pleistosen. Sebagai akibat dari letusan ini,
sebagian dari gunung ini hancur, terisi dengan laut dan terbentuklah pulau yang terpisah. Terdapat
empat pulau kecil yang mengelilingi Pulau Weh yaitu Klah, Rubiah, Seulako, dan Rondo. Di antara
keempatnya, Rubiah terkenal sebagai tempat pariwisata menyelam karena terumbu karangnya.

Pulau Weh merupakan bagian dari provinsi Aceh. Sensus tahun 1993 menunjukan terdapat 24.700 penduduk di pulau ini. Mayoritas dari populasi tersebut adalah suku Aceh dan sisanya Minangkabau, Jawa, Batak, dan Tionghoa. Tidak diketahui kapan pulau ini pertama kali dihuni. Islam adalah agama utama, karena Aceh adalah provinsi khusus yang menetapkan hukum Syariah. Namun, terdapat beberapa orang Kristen dan Buddha di pulau ini. Mereka kebanyakan bersuku Jawa, Batak, dan Tionghoa.

S a b a n g

Kota Sabang memiliki beberapa obyek wisata khususnya wisata pantai. Tidak jauh dari pusat kota, 10 menit berjalan kaki, terdapat Pantai Paradise dengan pasir pantainya yang putih serta suasananya yang teduh karena banyak tumbuh pohon kelapa yang menaungi kawasan pantai. Pantai lainnya yang berlokasi di dekat kota adalah Pantai Kasih dan Pantai Sumur Tiga yang merupakan kawasan piknik yang cukup populer, lokasi ini berada 30 menit berjalan kaki dari pusat kota. Pada jarak sekitar 2 Km dari kota terdapat Danau Aneuk Laot (Anak Laut) yang menjadi sumber kebutuhan air tawar di kota ini. Di dekat danau ini terdapat sebuah bukit dimana dari atasnya dapat melihat pemandangan ke arah pelabuhan dan Teluk Sabang
Pantai Sumur Tiga

I b o i h

Pantai yang terkenal di Pulau Weh terdapat di Iboih, sekitar 20 Km barat laut kota Sabang. Pantai ini memiliki suasana yang dinamis dan ceria karena dikunjungi cukup banyak wisatawan. Sekitar 100 m dari Pantai Iboih terdapat Pulau Rubiah yang merupakan pulau kecil ditumbuhi hutan lebat dengan pantainya yang memiliki taman laut yang sangat indah yang dikenal dengan nama Kebun Laut. Kawasan taman laut di Pulau Rubiah yang merupakan kawasan penyelaman yang sangat disukai oleh turis asing. Banyak penginapan yang berada di Iboih menyediakan jasa mengantarkan wisatawan pergi ke Pulau Rubiah, namun karena jaraknya yang dekat dari pantai, Pulau Rubiah pun dapat dicapai dengan berenang tentu saja jika anda memiliki fisik yang cukup kuat. Tidak jauh dari Pantai Iboih terdapat kawasan cagar alam hutan Iboih yang memiliki sejumlah goa pantai yang dapat ditelusuri dengan menumpang perahu.

Add caption

G a p a n g

Tidak jauh dari Iboih terdapat sebuah pantai yang dinamakan Pantai Gapang. Pantai ini merupakan tempat yang menyenangkan untuk melakukan olahraga air atau kegiatan di air seperti menyelam dan snorkelling. Di kedua pantai ini dan juga di Sabang terdapat sejumlah agen yang menyediakan berbagai alat dan keperluan untuk penyelaman dan snorkelling. Di Iboih anda dapat menghubungi agen penyelaman Rubiah Tirta Divers, di Gapang terdapat Stingray Dive Centre dan Lumba-lumba. Jika anda tertarik untuk belajar menyelam di laut anda dapat belajar selama beberapa hari kepada salah satu agen di tempat ini dengan membayar sekitar $250. Jika anda sudah dapat menyelam, maka anda tinggal membayar sekitar $40 untuk sewa alat dan melakukan perjalanan ke lokasi penyelaman. Harga tersebut sudah termasuk makan siang. Peralatan snorkelling dapat disewa.
Pantai Gapang


Tempat Menginap :

Penginapan sederhana (tarif di bawah Rp 100.000/malam) antara lain: Losmen Irma, Jl Teuku Umar 3, Telp 21148; Losmen Pulau Jaya, Jl Teuku Umar, Telp 21344; Samudera Hotel, Jl Diponegoro, telp 21503 (penginapan ini merupakan vila bergaya Belanda yang berada di sebuah bukit); Pantai Kasih Guesthouse, Jl
Hasanuddin 10, Pantai Kasih, telp 21066. Di Iboih terdapat sejumlah penginapan berupa bungalow sederhana beratap ijuk antara lain Horas, Arina, Dolphin, Fatimah dan Mama dengan tarif sekitar Rp. 15,000. Penginapan di Gapang juga merupakan bungalow yang banyak terdapat di sepanjang pantai dengan tarif sekitar Rp 15,000. Hotel dengan kondisi yang lebih baik adalah Gapang Beach Hotel dengan tarif mulai dari Rp. 50,000.
Penginapan Sabang Hill


Tempat Makan :

Sabang memiliki cukup banyak tempat makan utamanya masakan Padang yang terdapat di Jl Perdagangan yang merupakan jalan utama di kota ini. Restauran Dynasty yang berada di Jl Perdagangan 4 menyediakan masakan Cina dan juga masakan barat seperti steak. Tempat makan di Iboih dan Gapang dan ditemui di
berbagai restauran kecil yang berada di sejumlah bungalow yang terdapat di kedua tempat itu. Namun tempat makan di kedua tempat ini tidak banyak menyediakan banyak variasi hidangan.
Sate Gurita


Transportasi :

Untuk menuju ke Pulau Weh dari Banda Aceh, anda dapat menumpang kapal feri selama dua jam dari pelabuhan Ulee Lheue, 33 Km dari Banda Aceh. Pulau Weh memiliki jaringan jalan yang cukup baik dan cara terbaik untuk melakukan explorasi terhadap pulau ini adalah dengan menggunakan sepeda motor yang dapat disewa di berbagai penyeweaan motor yang berada di sejumlah bungalow di Iboih dan Gapang. Dari pelabuhan Balohan Anda dapat menumpang kendaraan umum (minibus) menuju ke Sabang atau langsung menuju ke Iboih dan Gapang tanpa singgah di Sabang.
Feri Penyebrangan


Dwonload Ebook Menapaki Pesona Pulau Weh :
Sebuah ebook foto jurnal perjanan syedara Jak Sabe

Clik here to dwonload

:: Gunung Burni Telong ::

Sabtu, 20 April 2013 0 komentar

Sebagai daerah yang berada di dataran tinggi, tanah Gayo menyimpan begitu banyak objek alam yang menarik untuk di jelajahi bagi para pengiat alam bebas. Salah satu objek dengan minat khusus seperti mendaki gunung. Mendaki gunung Burni Telong yang merupakan salah satu gunung api aktif di tanah gayo atau tepatnya di kawasan Lampahan, Kec. Timang Gajah, Kab. Bener Meriah, tentu merupakan agenda petualangan yang sayang di lewatkan begitu saja.

Gunung Burni Telong terlihat dari Lampahan

Sejauh mata memandang seluas angkasa luar, begitulah mungkin ungkapan yang pantas. Apa yang terlihat dari puncak Gunung Burni Telong dengan ketinggian -+2.624 Mdpl, yang terlihat dari sana merupakan sebagian kebesaranNYA yang sangat laur biasa. Udara sejuk yang selalu menyelimuti, panorama lembah dan gunung-gunung yang selalu mengiringi pandangan mata. Begitu banyak yang dapat kita sadari ketika kita berada diatasnya, keindahan, kekuasaan, kenikmatak terhamparluas samudera biru.

Gunung Burni Geureudong terlihat dari puncak Burni Telong
Mendaki ke puncak Burni Telong dapat dicapai dari beberapa jalur. Untuk jalur yang sering dilalui dari lereng barat daya melalui Bandar Lampahan, Kecamatan Timang Gajah yang berjarak 3 km dari simpang jalan utama Takengon-Bireun. Umumnya para pendaki naik lewat lereng barat daya. Dibutuhkan waktu sekitar 3-5 jam untuk mencapai puncak. Sebelum sampai ke pintu rimba, harus melalui kebun kopi milik petani setempat. Burni Telong termasuk kedalam tipe gunung berapi strato.


Syedara Jak Sabe Rahmad Mulia / Pada Pendakian Burni  Telong / Tanggal 24 Agustus 2012
Puncak Gunung Burni Telong hanya berukuran kira-kira sekitar 4x6 meter. Tampak di depan sebuah jurang dengan dinding tebing batu.


Jurang terlihat dari puncak Burni Telong


Berdiri di puncak dan melihat Panorama alam yang sangat luar biasa indahnya, dan mencoba sedikit membayangkan apa yang terjadi pada tahun 1924 silam. Di balik pesonanya, Gunung Burni Telong pernah meletus pada Tanggal 7 Desember 1924, dan menyebabkan kerusakan hebat lingkungan sekitarnya termasuk lahan pertanian dan perkampungan.


Pemandanga Danau Laut Tawar dari atas puncak gunung Burni Telong
Selain itu di kawasan gunung Burni Telong banyak terdapat aneka ragam flora yang sangat menarik dan jarang di jumpai di tempat biasa, salah satunya bunga Edelweiss, kantung Semar, Angreek hutan, dan banyak yang lainnya.


Bunga Edelweiss
Kantung Semar

Satu yang pasti, mendaki gunung Burni Telongmenggapai puncaknya ini merupakan satu hal yang tidak boleh dilewatkan begitu saja bagi para petualang, jika berkunjung ke kawasan tanah Gayo.


Syedara Jak Sabe Firman Hidayat & Aidil Syahputra Summit Gunung Burni Telong
Dari Jak Sabe Untuk semua penjelajah Rimba Tuhan, Salam Bahagia, Salam Damai, dan Salam Lestari..!

Keep your spirit to explore the wild around you..!

Syedara Perjuangan Jak Sabe

Kamis, 07 Maret 2013 0 komentar

Berkenalan dengan teman-teman perjuangan Jak Sabe, yang selama ini sudah senantiasa menjadi teman seperjuangan, tidak peduli apakah itu beberapa puluh tahun yang lalu atau baru saja pulang dari sebuah Perjalanan bersama. Berharap bahwa suwatu-waktu nanti kita bisa berkumpul semuanya di suatu tempat dan kembali merasakan perjalanan itu. Jangan hiraukan apa warna kulit, suku, ras, agama, dan hal-hal lain yang membuat kita sukar untuk bersaudara.


Nama : Faljasta Raski
Alamat : Kuta Alam
Nama : Aidil Syahputra
Alamat : Darussalam
Nama : Farera Putra
Alamat : Lamreung
Nama : Rizki
Alamat : Lampineung
Nama : Arief Juanda
Alamat : Lhoknga
Nama : Kautsar
Alamat : Lamteh
Nama : Firman Hidayat
Alamat : Kajhu
Nama : Furqan
Alamat : Lampineung
Nama : Mirwanda
Alamat : Tungkop
Nama : Rahmat Mulia
Alamat : Lamreung
Nama : Ayi (Olenk)
Alamat : Lhoknga
Nama : Dedzuel Munasco
Alamat : Beurawe
Nama : Rahmat Hidayat
Alamat : Pangoe
Nama : Soeny
Alamat : Jakarta

Teman adalah hadiah terindah
karunia Tuhan buat kita

Seperti hadiah, ada yang bungkusannya cantik dan ada yang bungkusannya tidak cantik. Yang bungkusannya cantik punya wajah rupawan, atau keperibadian yang menarik. Yang bungkusannya tidak cantik punya wajah biasa saja, atau keperibadian yang biasa saja, atau mungkin buruk. Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berkongsi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justeru kerana ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita dapat darinya seringkali  sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencuba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah kerana mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta kerana dia sebenarnya inginkan cinta kita, simpati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka dalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana boleh kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana boleh kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka kerana mereka tidak mahu berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan memberitahu bahawa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan beritahu bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan nyatakan berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka akan berkata:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang sesuai denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku"
"Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan berkata:
"Aku tidak boleh menari"
"Aku mendambakanmu "
"Aku kesepian"
"Aku ingin diterima"
"Aku ingin diberi perhatian"

Mereka semua hadiah buat kita, tak kira bungkusnya cantik atau buruk, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh luaran. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Terimakasih teman untuh cinta yang kalian tawarkan kepada setiap pertemana.

We Miss You
We Love You
We Care You
We Need You
Together we headed for the ultimate happiness

Pulau Nasi ( ACEH )

Kamis, 31 Januari 2013 0 komentar


Pulau Nasi adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut pulau Sumatra dan di sebelah barat laut pulau Weh. Terletak di tengah-tengah antara ujung barat pulau Sumatra dengan pulau Breueh. Di lihat berdasarkan titik koordinat, pulau ini berada di koordinat 5°37′0″LU,95°7′0″BT.
Dermaga Deudap, Pulau Nasi



Menapaki Pesona Pulau Nasi
Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
Pulau Nasi memiliki lima desa. Di antaranya Lamting, Dedap, Rabo, Pasi Janeng dan Alue Rieng. Lamting merupakan desa dengan penduduk terbanyak. Penduduk pulau Nasi kesemuanya adalah pendatang dari daratan Aceh maupun dari pulau Weh dan pulau lainnya.
Senja hari di Pasi Janeng
Senja hari di Pasi Janeng
Pulau Nasi juga sangat jarang sekali bahkan hampir tak pernah terekspose oleh media,mungkin karena jarak dan insfratruktur yang ada di pulau tesebut masih sangat kurang memadai. Padahal Pulau Nasi ini memiliki keindahan alam yang sangat indah.
Pulau-pulau lain yang berada di dekat pulau Nasi antara lain:
-Pulau Weh
-Pulau Breueh
-Pulau Keureusek
-Pulau Batee
-Pulau Bunta
-Pulau Geupon

:: Lawe Mamas - Aceh Tenggara ::

Selasa, 29 Januari 2013 0 komentar

Kabupaten Aceh Tenggara berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut, yakni bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Taman Nasional Gunung Lauser yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar terdapat di kabupaten ini. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Aceh Tenggara kaya akan potensi wisata alam, salah satu diantaranya adalah Sungai Alas dan Sugai Lawe Mamas yang sudah dikenal luas sebagai tempat olah raga Arung Sungai yang sangat menantang. Sebahagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)


Sungai Lawe Mamas memiliki panorama alam yang indah, tebing-tebing unik yang menjorok ke tengah sungai serta berbagai jenis bebatuan yang menonjol. Di sekitar sungai ini, pengunjung juga dapat melihat kebun penduduk yang menghijau. Bagi Anda penggemar arung jeram, Sungai Lawe Mamas memang tepat digunakan sebagai uji adrenalin Anda.


Memang belum banyak para pengemar olahraga arung jeram berkunjung ke sungai ini. Arung jeram di sungai ini memiliki dua trip pengarungan yang masing-masing berjarak sekitar 12 km dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5—5 jam perjalanan. Selama berarung jeram, pengunjung akan dapat menikmati keindahan pemandangan alam di sepanjang sungai.

:: Ketambe ::

1 komentar

Ketambe adalah nama sebuah tempat yang terletak di kaki gunung Leuser kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kira-kira 20 Km sebelah barat Kutacane. Tempat ini merupakan cagar alam yang dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan besar dan hewan-hewan tropis. Dipinggirnya mengalir sebuah induk sungai yang diberi nama Sungai Alas yang di ambil dari nama suku yang mendiami daerah tersebut.

Di tempat ini akan menemukan keunikan dan kelebihan dari Katambe. Pemandangan alam yang masih alami dan belum tersentuh oleh tangan manusia dapat dijumpai di tampat ini. Pemandian air panas alami, air terjun serta kesejukan hutan hujan tropis menjadi daya tarik wisata di Hutan Wisata Gurah. Lokasi wisata ini berada di Desa Simpur Jaya Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara. Tempat ini juga banyak dijadikan sebagai bahan penelitian khususnya di bidang flora dan fauna.


Bagi Anda yang tertarik mengunjungi daerah Ketambe dapat ditempuh melalui transportasi darat. Kira-kira satu jam perjalanan dari Kutacane. Lalu di lanjutkan dengan berjalan kaki menuju lokasi alam bebas dengan waktu tempuh antara 2-3 jam berjalan kaki.

Data Fisik, Keadaan Alam, dan Iklim Aceh

0 komentar


  Pulau
·         Pulau Weh
·         Pulau Nasi
·         Pulau Breuh
·         Pulau Keuruse
·         Pulau Simeuleu
·         Pulau Tuanku di Kepulauan Banyak

    II.            Gunung
·         Abong-abong (3.015 m)
·         Bandahara (3.080 m)
·         Bateekeubeu (2.840 m)
·         Bateemeucica (2.140 m)
·         Burni Geureudong (2.670 m)
·         Burni Telong (2.600 m)
·         Geureudong (2.590 m)
·         Leuser (4.446 m)
·         Meuajan (3.079 m)
·         Peut Sagoe (3.019 m)
·         Panyang (2.023 m)
·         Perkison (2.532 m)
·         Seulawah Agam (2.015 m)
·         Sorik Merapi (2.145 m)
·         Tangga (2.500 m)
·         Tinjaulaot (2.105 m)
·         Ulumasen (2.390 m)
·         Goeh Leumo (800 m)

 III.            Sungai
·         Geumpang
·         Kruet
·         Meureudu
·         Peureula
·         Peusangan
·         Ranggos
·         Simpang Kanan
·         Simpang Kiri
·         Teunom
·         Waila

 IV.            Teluk
·         Balohan  - Aceh Besar
·         Dalam - Aceh Besar
·         Langsa - Langsa
·         Lassihing - Aceh Barat
·         Sabang - Aceh Besar
·         Sanaton - Aceh Barat
·         Sibigo - Aceh Barat
·         Siriabang - Aceh Barat

    V.            Tanjung/Ujung di Aceh
·         Bateeputeh – Aceh Besar
·         Kakat – Aceh Barat
·         Peureulak – Aceh Tenggara
·         Peusangan – Aceh Utara
·         Pidie – Aceh Pidie
·         Tamiang – Aceh Tenggara
·         Uluajan – Aceh Barat

 VI.            Danau
·         Ancueloot
·         Laut Realoih
·         Laut Tawar

VII.            Dataran Tinggi
·         Atlas
·         Gayo
·         Pasai

VIII.            Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM)
·         Aceh Rafflesia I/II Serbejadi, CA (300 ha)
·         Gunung Leuser, SM (416.500 ha)
·         Kluet, SM (20.000 ha)


 IX.            Obyek Wisata
·         Museum Banda Aceh
·         Gunongan, sebuah bangunan yang merupakan gunungan buatan
·         Makam Sultan Iskandar Muda
·         Perpustakaan Islam Tanoeh Abee, khusus menyimpan buku-buku Islam
·         Danau Laut Tawar
·         Pemandian air panas Simpang Balek
·         Taman Nasional Gunung Leuser