Syedara Perjuangan Jak Sabe

Kamis, 07 Maret 2013

Berkenalan dengan teman-teman perjuangan Jak Sabe, yang selama ini sudah senantiasa menjadi teman seperjuangan, tidak peduli apakah itu beberapa puluh tahun yang lalu atau baru saja pulang dari sebuah Perjalanan bersama. Berharap bahwa suwatu-waktu nanti kita bisa berkumpul semuanya di suatu tempat dan kembali merasakan perjalanan itu. Jangan hiraukan apa warna kulit, suku, ras, agama, dan hal-hal lain yang membuat kita sukar untuk bersaudara.


Nama : Faljasta Raski
Alamat : Kuta Alam
Nama : Aidil Syahputra
Alamat : Darussalam
Nama : Farera Putra
Alamat : Lamreung
Nama : Rizki
Alamat : Lampineung
Nama : Arief Juanda
Alamat : Lhoknga
Nama : Kautsar
Alamat : Lamteh
Nama : Firman Hidayat
Alamat : Kajhu
Nama : Furqan
Alamat : Lampineung
Nama : Mirwanda
Alamat : Tungkop
Nama : Rahmat Mulia
Alamat : Lamreung
Nama : Ayi (Olenk)
Alamat : Lhoknga
Nama : Dedzuel Munasco
Alamat : Beurawe
Nama : Rahmat Hidayat
Alamat : Pangoe
Nama : Soeny
Alamat : Jakarta

Teman adalah hadiah terindah
karunia Tuhan buat kita

Seperti hadiah, ada yang bungkusannya cantik dan ada yang bungkusannya tidak cantik. Yang bungkusannya cantik punya wajah rupawan, atau keperibadian yang menarik. Yang bungkusannya tidak cantik punya wajah biasa saja, atau keperibadian yang biasa saja, atau mungkin buruk. Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berkongsi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justeru kerana ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita dapat darinya seringkali  sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencuba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah kerana mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta kerana dia sebenarnya inginkan cinta kita, simpati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka dalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana boleh kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana boleh kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka kerana mereka tidak mahu berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan memberitahu bahawa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan beritahu bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan nyatakan berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka akan berkata:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang sesuai denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku"
"Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan berkata:
"Aku tidak boleh menari"
"Aku mendambakanmu "
"Aku kesepian"
"Aku ingin diterima"
"Aku ingin diberi perhatian"

Mereka semua hadiah buat kita, tak kira bungkusnya cantik atau buruk, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh luaran. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Terimakasih teman untuh cinta yang kalian tawarkan kepada setiap pertemana.

We Miss You
We Love You
We Care You
We Need You
Together we headed for the ultimate happiness

0 komentar: