Nama : Faljasta Raski Alamat : Kuta Alam |
Nama : Aidil Syahputra Alamat : Darussalam |
Nama : Farera Putra Alamat : Lamreung |
Nama : Rizki Alamat : Lampineung |
Nama : Arief Juanda Alamat : Lhoknga |
Nama : Kautsar Alamat : Lamteh |
Nama : Firman Hidayat Alamat : Kajhu |
Nama : Furqan Alamat : Lampineung |
Nama : Mirwanda Alamat : Tungkop |
Nama : Rahmat Mulia Alamat : Lamreung |
Nama : Ayi (Olenk) Alamat : Lhoknga |
Nama : Dedzuel Munasco Alamat : Beurawe |
Nama : Rahmat Hidayat Alamat : Pangoe |
Nama : Soeny Alamat : Jakarta |
Teman
adalah hadiah terindah
karunia Tuhan buat kita
Seperti hadiah, ada yang bungkusannya
cantik dan ada yang bungkusannya tidak cantik. Yang bungkusannya cantik punya
wajah rupawan, atau keperibadian yang menarik. Yang bungkusannya tidak cantik
punya wajah biasa saja, atau keperibadian yang biasa saja, atau mungkin buruk.
Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya
bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berkongsi rasa
dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita
dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan
dia mencintai kita.
Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka.
Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justeru
kerana ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita dapat
darinya seringkali sikap penolakan,
dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan
jiwa-jiwa semacam ini dan mencuba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa
itu semua BUKAN-lah kerana mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan
jiwanya memberikan cinta kerana dia sebenarnya inginkan cinta kita, simpati
kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka dalam yang
memasung jiwanya.
Bagaimana boleh kita mengharapkan seseorang
yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana boleh kita mengajak
seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan
terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka kerana mereka
tidak mahu berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan memberitahu
bahawa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka
akan beritahu bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan nyatakan
berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.
Mereka akan berkata:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang sesuai denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan
denganku"
"Kisah hidupku membosankan"
Mereka tidak akan berkata:
"Aku tidak boleh menari"
"Aku mendambakanmu "
"Aku kesepian"
"Aku ingin diterima"
"Aku ingin diberi perhatian"
Mereka semua hadiah buat kita, tak kira
bungkusnya cantik atau buruk, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu
oleh luaran. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah
sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.
Terimakasih teman untuh cinta yang kalian tawarkan kepada setiap pertemana.
Terimakasih teman untuh cinta yang kalian tawarkan kepada setiap pertemana.
We Miss You
We Love You
We Care You
We Need You
Together we headed for the ultimate happiness
0 komentar:
Posting Komentar